Jumat, 12 November 2010

MY THIRD SHORT STORY

Hari ini adalah hari pertama libur sesudah pengambilan raport. Hmm nilaiku turun lagi, kemarin jumlah raportku 999, sekarang menjadi 990. Penurunan yang sama sekali tak kuharapkan. Aku berharap nilai ku naik menjadi 1000-an lah. Tapi kenyataanya?

Sudahlah aku hanya bisa menyesali semuanya. Apa karena waktuku habis hanya untuk bermain, atau menyelesaikan cerpen-cerpenku? Ya, aku suka menulis cerita/ hanya sekedar corat-coret buku. Aku bercita-cita untuk bisa menjadi pengarang novel yang terkenal tapi, kadang aku juga berharap menjadi ilmuwan. Membingungkan memang.

Tapi pasti bukan hanya itu. Nilaiku tidak menurun hanya karena banyak menulis cerpen. Pasti karena ada sesuatu yang mengganjal dipikiranku yang takkan bisa kulepaskan. Selalu ada saat aku melakukan segala aktivitas. Apakah ini? Aku selalu memikirkannya siang malam pagi dan sore.

Teman-temanku juga merasakan ada hal berubah padaku. Katanya aku berubah sifat, menjadi pendiam atau sering melamun. Boleh dibilang ganti sifat, tapi aku kok nggak ngrasa apa-apa. Kemarin pas aku tanya temen aku yang bisa disebut temen deket. Katanya biasa-biasa aja tuh, nggak ada yang berubah. Aku juga heran, cuma beberapa temen aku yang bilang begitu. Ya sudahlah…..

Pagi ini kulalui dengan perasaan kesal, sebab kakakku berjanji akan mengajakku jalan siang ini, tapi karena hari sangaat panas, janjinya dibatalkan. Ngeselin nggak sech? Udah bangun pagi, ternyata batal. Uh biasanya hari libur begini aku tak bisa bangun pagi. Kenapa yah? Mengapa aku semangat sekali lalui hari ini? Mungkinkah ada sesuatu yang membuat hidup seseorang lebih bergairah? Mungkin ini hanya kebetulan, karena aku kesenagan mau diajak jalan. Soalnya aku udah bosen baget sekolah, jadi waktu yang singkat itu mau aku gunakan untuk bersantai seharian. Tapi kayaknya semua itu takkkan terjadi. Hikss…..

Hari yang ditunggu telah tiba. Hari ini aku pertama masuk sekolah untuk tahun ajaran baru. Mungkin aku kurang membiasakan diri untuk berbicara didepan umum, jadi aku tidak begitu tertarik untuk berkenalan dengan murid-murid baru. Bukannya aku sombong, tapi, aku masih marah dengan sikap teman-temanku 3 minggu yang lalu. Mereka berfikir aku telah berubah, dan seharian aku dicuekin. Sendiri, sepi, hanya ditemani angina yang berlalu seakan mengejekku dengan cercaan khas mereka. Untung hari ini aku cukup beruntung, ada anak baru yang mau berkenalan denganku. Orangnya cantik, tapi tetap saja ramah. Mungkin dia bisa menjadi temanku, setidaknya untuk beberapa tahun lagi. Ini memang gila, tapi aku pikir mereka tidak akan marah lagi untuk satu menit. This Is The Live..

Benar sekali dugaanku, sebentar saja mereka sudah memaafkanku. Inilah arti teman, mungkin mereka akan meninggalkan kita, tapi tidak untuk selama-lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar